Kesetaraan Gender



Halo sobat readers SPADE! Kami dari OSIS SPADE akan memberikan sedikit materi mengenai "Kesetaraan Gender", simak sampai akhir yaa! 


•PENGERTIAN
Taukah kalian apa itu kesetaraan gender? 
Kesetaraan atau keadilan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka, yang bersifat kodrati.


Mungkin beberapa orang bertanya-tanya mengapa kesetaraan gender sangat penting? Seberapa penting kah kesetaraan gender? 
Menurut kompas.com,(Rabu, 6 April 2022); Kesetaraan gender penting sekali demi menjunjung persamaan hak sebagai manusia antara perempuan dan laki-laki, juga untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, serta pelecehan yang sering dialami perempuan. Jika tidak ada kesetaraan gender, maka akan terjadi konflik dan perpecahan. 

•Menurut antarnews.com (Rabu,18 Mei 2022). Ada beberapa cara mewujudkan kesetaraan gender, antara lain: 
1. Memiliki posisi sama di masyarakat 
2. Mendapatkan kesempatan pendidikan        formal setinggi-tingginya. 
3. Tidak diperlakukan kasar. 
4. Tidak ada kesenjangan di dunia                     pekerjaan.
5. Mendapat ruang berpolitik. 
6. Memiliki hak kepemilikan yang sama.
7. Melibatkan perempuan dalam              pengambilan keputusan. 
8. Memberi gaji yang sama antara perempuan dan laki-laki. 

•Dampak adanya kesetaraan gender ada 2, yaitu :

A. DAMPAK POSITIF 

Dengan adanya kesetaraan gender, kemampuan perempuan tidak akan dibandingkan dengan laki laki. Seiring dengan perkembangan zaman, perempuan diperbolehkan untuk menempuh pendidikan yang tinggi. 
Misalnya : (perempuan bisa sekolah sampai kuliah atau bisa menjadi polisi, tentara, pilot, dll)
Ekonomi keluarga berjalan dengan baik, dikarenakan suami dapat mencari nafkah dan sang istri bisa menambah pendapatan keluarga. Dalam hal lain perempuan dapat menyalurkan ilmu yang dimilikinya dalam berbagai bidang.
Dampak yang lain nya yaitu membuat percaya diri. Dalam bekerja perempuan dituntut untuk percaya diri sehingga membuat potensi yang ada dalam diri keluar sendiri. 

B. DAMPAK NEGATIF

1. Terhadap Anak
Biasa nya perempuan yang sibuk bekerja seharian di kantor atau di perusahaan, pulang dari bekerja dalam kondisi lelah, sehingga tidak ada komunikasi yang intensif dengan anak apalagi sekedar bermain bersama anak, yang membuat si anak akan kurang perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu. Anak akan mencari kesenangan sendiri diluar rumah tanpa ada pengawasan. 

2. Terhadap Pasangan
Dibalik bangga nya suami mempunyai istri yang berkarir, namun didalam hati juga ada rasa kekhawatiran. Rasa tersebut bisa muncul dari beberapa hal seperti istri sibuk dengan pekerjaannya  kantor sehingga dikhawatirkan hal tersebut terbawa dalam keluarga yang membuat hubungan sedikit bermasalah, serta kurangnya berkomunikasi. 

3. Terhadap masyarakat
Pandangan masyarakat tentang perempuan yang berkarir bermacam-macam. Ada yang beranggapan baik dan ada yang beranggapan tidak baik. Pandangan yang positif akan beranggapan wanita juga bisa membantu suami pada ekonomi keluarga yang lebih baik. Sedangkan anggapan negatif yang bermunculan adalah mengenai apa pekerjaan yang dijalani apakah pekerjaan itu baik atau tidak. 


Permasalahan gender pada masyarakat Indonesia, berupa isu-isu umum yang berkaitan dengan gender, seperti kekerasan dalam rumah tangga, tradisi, adat istiadat, dan berbagai problematika dalam hubungan bermasyarakat.

Mengutip laman Kemdikbud, faktor penyebab permasalahan gender di antaranya, yaitu:

1. Marginalisasi (peminggiran ekonomi)
Pemiskinan ekonomi banyak dialami oleh perempuan desa yang berprofesi sebagai petani, hal ini berawal dari asumsi bahwa petani identik dengan profesi laki-laki.
Di luar pekerjaan petani, pekerjaan perempuan dianggap lebih rendah, sehingga berimbas pada perbedaan gaji yang diterima perempuan dan laki-laki.

2. Subordinasi (penomorduaan)
Subordinasi pada salah satu jenis kelamin yaitu perlakuan menomorduakan perempuan. Pemimpin masyarakat hanya pantas dipegang oleh lelaki, perempuan hanya dapat menjadi pemimpin hanya sebatas pada kaumnya (sesama perempuan).

3. Budaya patriarkhi yang berkembang di masyarakat
Budaya patriarkhi menganggap kaum laki-laki secara kodrati memiliki superioritas atas kaum perempuan dalam kehidupan pribadi, keluarga,masyarakat dan bernegara.

4. Cap-cap (stereotipe) negatif
Perempuan cenderung mendapat stereotipe yang merendahkan seperti: perempuan adalah mahkluk yang lemah, emosional, cengeng, tidak tahan banting.

5. Kekerasan berbasis kodrat perempuan
Perempuan dianggap sebagai kaum yang lemah secara fisik sehingga seringkali mengalami kekerasan dalam bentuk: pemukulan, pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Nah, adapun sikap yang harus dihindari dari permasalahan kesetaraan gender tersebut :
Seksisme, dikutip dari situs European Institute for Gender Equality, seksisme berkaitan dengan kepercayaan mendasar tentang hal alami dari perempuan dan laki-laki serta peran mereka. Seksisme bisa ada dalam diri laki-laki atau perempuan, tetapi yang sering terjadi korban ialah kaum perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan laman Britannica menjelaskan bahwa seksisme ialah prasangka dan anggapan bahwa salah satu jenis kelamin lebih superior atau lebih baik daripada jenis kelamin yang lain. Misalnya, seperti anggapan yang sudah dibahas tadi, Laki-laki harus berperan sebagai kepala keluarga yang memberikan nafkah, sementara perempuan tidak usah bekerja dan lebih baik mengurus rumah tangga saja. 



Nah itu dia penjelasan dari kesetaraan gender. Terimakasih telah membaca artikel ini sampai akhir. 
Semoga dapat memberikan banyak manfaat dan ilmu dari artikel ini. 
Sampai Jumpa Sobat readers SPADE!!
KITA SEMUA SETARA!!! 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSIS SMP Negeri 8 Purwokerto

TAKTIK BIJAK BERMEDIA SOSIAL

Bahaya Merokok di Kalangan Usia Remaja