Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT      

Halo sobat readers Spade! perkenalkan kami dari Sekbid 7 OSIS Spade yang akan menjelaskan apa itu PHBS. Nah, di jaman yang sudah canggih dan modern, tentu saja kita harus selalu update untuk masalah kesehatan apalagi pada saat masa pandemi yang terus berkelanjutan. Maka dari itu salah satu cara untuk mencegahnya yaitu dengan cara menerapkan PHBS.

Teman-teman tau ga sih apa itu PHBS?
Jadi PHBS itu adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.  PHBS ini adalah sebuah perilaku atas dasar kesadaran sendiri untuk melakukan kegiatan yang bertujuan agar diri sendiri menjadi bersih dan sehat. Sementara sehat adalah hak asasi manusia dan salah satu faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan atau bloom. Ada 2 faktor yang berpengaruh besar dalam sehat antara lain yaitu; lingkungan (contohnya seperti tempat tinggal, tempat kerja, sekolah dan fasilitas umum), lalu ada air, udara dan perilaku (contohnya seperti kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola makan, hygine, gaya hidup dan usaha kesejahteraan masyarakat). 

Nah di sini PHBS dibagi menjadi 4 macam yaitu:

1. PHBS di rumah.
2. PHBS di kantor.
3. PHBS di lingkungan sekolah.
4. PHBS di lingkungan masyarakat.

Jika tadi kita sudah menjelaskan tujuan, sekarang kita bahas manfaat PHBS, yuk!
Jadi manfaat PHBS terdiri dari manfaat utama yaitu:
a) Setiap anggota rumah tangga mampu memelihara kesehatannya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.

b) Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga, biaya pengobatan dapat dialokasikan untuk keperluan lain seperti pendidikan, usaha, dan lain-lain.

c) Anggota rumah tangga dapat mewujudkan secara mandiri cara-cara pencegahan penyakit. 

d) Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi lingkungannya.

e) Membantu pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat.
 
Biasanya untuk mencapai PHBS yang benar, pemerintah membuat indikator PHBS nasional, diantara lain yaitu:
1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang dimaksud di sini adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada kelompok masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non-medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi (paraji). Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi (paraji) ini pun dikhawatirkan beresiko.

2. Memberi Bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif
Seorang ibu perlu memberikan ASI eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa tambahan makanan dan minuman sejak kelahiran hingga usia enam bulan.

3. Menimbang Bayi dan Anak sampai dengan Usia 6 Tahun Secara Rutin setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita tersebut.

4. Menggunakan Air Bersih
Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

5. Cuci Tangan Menggunakan Sabun (CTPS) dengan Benar
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan terbebas dari kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi. Pada situasi berkembangnya virus corona seperti saat ini, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir adalah keharusan. Mencuci tangan harus memperhatikan aturan dengan membersihkan seluruh bagian dari tangan.

6. Gunakan Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti senggara dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, serta tersedia air, sabun, dan alat pembersih yang memadai.

7. Memberantas Jentik Nyamuk di Rumah Seminggu Sekali  Secara Rutin
Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan lainnya yang menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakuka secara teratur setiap minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan fogging di tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.

8. Makan Makanan yang Sehat dan Bergizi
Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat seperti mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh serta bermanfaat bagi kesehatan.

9. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari
Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni olahraga ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-lain.

10. Tidak Merokok
Hindari merokok, asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Di dalam suatu puntung rokok yang diisap akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).


Nah, itu sekilas informasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata pembinaan PHBS itu sangat penting bukan? Maka dari itu, mari kita bersama-sama menerapkan PHBS agar mencapai hidup yang sehat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSIS SMP Negeri 8 Purwokerto

TAKTIK BIJAK BERMEDIA SOSIAL

Bahaya Merokok di Kalangan Usia Remaja