Mari Kita Lestarikan Tari Tradisional


Halo teman-teman! 

Kali ini sekbid 8 OSIS SMP Negeri 8 Purwokerto akan membahas mengenai beberapa tarian tradisional Indonesia. Apakah kalian tahu Indonesia ternyata memiliki berbagai macam tari tradisional. Setiap tari tradisional juga memiliki makna tersendiri. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, yuk simak artikel di bawah ini.

Indonesia adalah negara yang terkenal kaya akan keberagaman budayanya terutama tarian-tarian tradisionalnya. Kita tentunya mempunyai tarian tradisional dari setiap provinsi dengan ciri khas yang berbeda antara tarian yang satu dengan tarian yang lainnya.

Tarian tradisional perlu untuk diketahui demi melestarikan kebudayaan Indonesia. Ketika kita ingin mewariskan budaya dan merawatnya agar tidak punah salah satu cara yang bisa dilakukan adalah belajar atau setidaknya mengetahui mengenai kebudayaan tersebut.

Seni tari tradisional tidak pernah berhenti untuk menarik daya tarik wisata budaya yang mengesankan. Setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khasnya masing-masing. Tentu saja tarian tradisional ini selalu memiliki makna mendalam dibaliknya, tak sekedar gerakan indah dengan iringan instrumen musik tradisionalnya.

Akan tetapi, seiring majunya teknologi dan berkembangnya zaman banyak orang yang mulai mengabaikan dan melupakan keberadaan tari tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan bangsa. Banyak generasi muda yang tidak tertarik dengan tarian tradisional namun lebih tertarik kepada tari modern karena tari modern dianggap lebih hits dan mengikuti perkembangan zaman.

Oleh karena itu, kita harus menjaga dan melestarikan tari tradisional tersebut. Kita juga harus mengenalkan tari tradisional kepada generasi muda agar mereka tertarik dan mempelajari tari tradisional tersebut sehingga tari tradisional nusantara tetap lestari.

Di Indonesia sendiri ada sekitar 300 jenis tari tradisional. Beberapa diantaranya adalah tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Apakah kalian tahu tarian apa saja yang ada di daerah Jawa Tengah? Untuk mengetahui lebih dalam, ayo kita simak lebih lanjut. 

Berikut beberapa tarian yang berasal dari daerah Jawa Tengah:

1) Tari Lengger

Lengger atau yang disebut juga dengan "Ronggeng" adalah kesenian asli Banyumas berupa tari tradisional yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang pria serupa wanita yang dirias dengan pakaian khas. Kesenian Lengger Banyumasan ini diiringi oleh alat musik calung yang terbuat dari bambu.

Lengger, berasal dari kata "eling ngger". Ada juga yang menyebut "lengger" berarti "le" dari "thole" (lelaki) dan "ngger" (perempuan) sapaan untuk anak perempuan. Keunikan tari ini ialah dulunya dimainkan oleh penari pria yang berdandan layaknya wanita. Disebut oleh masyarakat sebagai tari Lengger Lanang. Seiring berjalannya waktu mulai ditarikan oleh pria dan wanita tanpa menunjukkan sisi transgender. Para penari laki-laki sebagai gantinya akan memakai topeng untuk aksesorisnya. 

Pertunjukan tari Lengger yang masih dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mitos menjadi keunikan lain tari ini. Tari ini memiliki makna memberikan nasihat dan pesan kepada setiap orang untuk dapat bersikap mengajak dan membela kebenaran dan menyingkirkan kejelekan. Berdasarkan sejarah, tari Lengger mengisahkan kisah cinta asmara Panji Asmara Bangun dan Galih Candra Kirana. Tari ini juga menceritakan penyebaran agama Islam di Jawa Tengah.


2) Tari Daeng

Desa Kanding memiliki tari tradisional, yaitu Daeng. Desa Kanding terletak di Banyumas, Jawa Tengah. Namun banyak penduduk kabupaten yang belum mengetahui tentang tari Daeng ini.

Tari Daeng terdiri dari 11 orang, 3 sebagai penayangan (pengiring), dan 8 sebagai penari serta penyanyinya. 11 orang tersebut terdiri dari anak-anak hingga orang tua. Kesenian ini terbentuk dari silsilah keluarga hingga sekarang sudah mencapai yang ke 13.

Kesenian ini sebenarnya sudah lama berdiri, akan tetapi kesenian ini kurang publikasi dan juga memiliki sanggar. Padahal pemerintah sering mengundang kesenian ini di acaranya. Jadi sayang jika kesenian tradisional yang disebut tari Daeng ini tidak dilestarikan.

Dahulu kesenian Daeng ini memiliki unsur mistis, namun karena seiring perkembangan zaman, unsur mistis kesenian ini sudah mulai dilupakan.


3) Tari Ebeg

Ebeg merupakan kesenian tari dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah. Bisa disebut juga dengan "Kuda Lumping" properti yang digunakan adalah boneka kuda. Boneka kuda tersebut terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambut. Properti kuda dimaknai sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan sifat pantang menyerah.

Dari tiga hak ini yang semestinya dimiliki oleh manusia dalam hidupnya. Sekelompok orang juga beranggapan bahwa warna pada kuda-kudaan dalan kuda lumping memiliki arti sendiri. Tari Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggangi kuda. Tari Ebeg mempunyai keunikan yaitu adanya unsur mistis. Biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melakukan atraksi kekebalan dan kekuatan. 

Di Banyumas, biasanya Ebeg ditampilkan dengan iringan musik Calung Banyumasan atau Gamelan Banyumasan. Ebeg biasanya diiringi dengan alat musik yang disebut Bedhe. Alat musik ini memiliki ciri fisik seperti Gong, akan tetapi berukuran lebih kecil dan terbuat dari logam. Kemudian peralatan musik lainnya adalah Gendhing Banyumasan pengiring seperti Kendang, Saron, Kenong, Gong, dan Terompet.

Dapat dilihat bahwa seperti tarian memiliki keunikan dan maknanya tersendiri. Mereka juga merupakan bagian dari kebudayaan suku masing-masing, terkait dengan ritual, dan adat istiadat. Itulah yang membuat tarian tradisional sangat melekat kepada kebudayaan masyarakat Indonesia.

Nah, pasti teman-teman sudah paham tentang tari tradisional yang ada di Indonesia bukan? kalau masih bingung dan masih bertanya-tanya mengapa kita harus melestarikan tari tradisional dan apa saja dampak kalau kita tidak melestarikannya. Kalau begitu, ayo kita cari tahu.

Mengapa tarian tradisional harus dilestarikan?

Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki banyak tarian tradisional, tentunya tarian tradisional harus terus dilestarikan agar seni tari di Indonesia tidak lenyap ditelan oleh perkembangan zaman. Jangan sampai seni tari milik Indonesia diakui oleh negara lain hanya karena kita tidak melestarikan tarian tradisional.

Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak melestarikan tarian daerahnya?

Hal yang akan terjadi apabila tidak ada upaya yang dilakukan untuk melestarikan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia adalah kebudayaan daerah perlahan akan menghilang dan tergantikan oleh kebudayaan baru yang berasal dari luar negeri.

Bagaimanakah cara melestarikan tari tradisional?

Berikut beberapa cara melestarikan dan mengembangkan tari yang ada di Indonesia, yaitu:

- Membuat pertunjukan tari di area publik agar banyak masyarakat yang mengetahui tarian tersebut.

- Membuat sanggar sebagai wadah untuk mereka yang memiliki hobi menari dan ingin mengembangkannya lebih lanjut.

- Menanam rasa cinta masyarakat terhadap seni tari.

- Ikut serta dalam upaya pelestarian nilai budaya.

- Mendirikan gerakan dan membuat tari lebih menarik.

Nah demikian artikel mengenai tarian tradisional, diharapkan teman-teman bisa mendapat pengetahuan baru dan mengetahui bahwa tari tradisional merupakan hal yang perlu dijaga kelestariannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSIS SMP Negeri 8 Purwokerto

TAKTIK BIJAK BERMEDIA SOSIAL

Bahaya Merokok di Kalangan Usia Remaja